BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
Dalam
mendefinisikan akuntansi terdapat pandangan yang berbeda- beda. Padaperkembangan
saat ini, akuntansi dapat kita definisikan dengan mengacu pada konsep
informasi. Akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah menginformasikan
informasi yang kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan.
Para
akuntan memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang proses akuntansi dalam
menguraikan perbedaan teori akuntansi. Sebeleum menguji pendekatan dalam
perumusan teori akuntansi, akan lebih baik apabila dilakukan pengujian terlebih
dahulu kepada prinsip-prinsip keuangan yang sudah berkembang saat ini. Tujuan
utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam menjelaskan perilaku
serta kejadian akuntansi.
2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka saya merumuskan beberapa permasalahan yang
menjadi pembahasan pada makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1) Prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum
2) Kerangka
konseptual akuntansi keuangan
3) Tujuan
dan fungsi laporan
4) Kualitas
informasi akuntansi
5) Unsur-unsur
dalam laporan keuangan
6) Konsep
pengakuan dan pengukuran
7) Rumus
persamaan akuntansi
3. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan
kita tentang hal-hal di atas yang menjadi pembahasan pada makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Prinsip-Prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum
Pemakai
laporan keuangan sangat beragam. Mereka memiliki kepentingan dan kebutuhan
terhadap informasi akuntansi. Namun, antara satu dengan yang lain mungkin
memiliki kepentingan atau kebutuhan yang berbeda-beda.
Tidaklah
memungkinkan membuat laporan akuntansi menurut kepentingan atau kebutuhan
masing-masing pemakai laporan keuangan. Itulah mengapa para akuntan
mengembangkan suatu standar atau prinsip dalam pelaporan keuangan sehingga
dapat diterima dan berlaku secara umum (generally accepted accounting principles).
Tanpa
kehadiran standar atau prinsip yang teruji dan berlaku secara umum dalam
pelaporan keuangan maka masing-masing perusahaan harus mengembangkan sendiri
standar pelaporan keuangan tersebut. Begitu pula dengan pemakai atau pembaca
laporan keuangan, mereka harus memahami masing-masing praktik dan pelaporan
akuntansi perusahaan. Kondisi demikian mempersulit para pemakai atau pembaca
laporan keuangan dalam melakukukan perbandingan kinerja relatif antara
perusahaan berdasarkan laporan keuangan masing-masing perusahaan tersebut.
Bahkan dapat dikatakan, keandalan penilaian komparabilitas dua perusahaan yang
dibandingkan sangat tergantung dari penerapan standar akuntansi.
Prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum lebih merupakan suatu pedoman untuk bertindak dan
dapat berubah dari waktu ke waktu. Suatu prinsip mungkin saja dihapuskan
apabila tidak sesuai dengan perkembangan perekonomian atau praktik-praktik yang
berlaku.
Prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum harus dirumuskan oleh suatu lembaga yang kompeten.
Indonesia memiliki Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)sebagai lembaga berwenang
dalam menetapkan peraturan-peraturan di bidang akuntansi. Prinsip dan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia pertama kali dibukukan pada tahun 1973 dengan
judul Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), dan pada tahun 1994 mengalami
revisi menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
2. Kerangka
Konseptual Akuntansi Keuangan
Prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum dibangun menggunakan kerangka konseptual. Kerangkan
konseptual ini adalah sebagai pondasi dalam pelaporan dan praktik akuntansi
keuangan.
Kerangka
konseptual terdiri dari beberapa tingkatan. Pada tingkatan pertama
mengidentifikasikan tujuan dan fungsi laporan keuangan. Pada tingkatan kedua,
kerangka konseptual terdiri dari : a) karakteristik kualitatif laporan keuangan
agar informasi akuntansi dapat berguna; b) unsur-unsur pada laporan keuangan.
Pada tingkatan ketiga, kerangka konseptual terdiri dari konsep-konsep pengakuan
(recognition) dan pengukuran (measurement), antara lain : (a) asumsi dasar; (b)
prinsip-prinsip; dan (c) keterbatasan-keterbatasan.
3. Tujuan
dan Fungsi Laporan Keuangan
A. Tujuan
Laporan Keuangan
Tujuan
laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi berkaitan dengan posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan, sehingga
bermanfaat bagi sebagian besar pembaca laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
B. Fungsi
Laporan Keuangan
Fungsi
laporan keuangan adalah untuk mengetahui berbagai macam kondisi keuangan
perusahaan.
4. Kualitas
Informasi Akuntansi
Standar
Akuntansi Keuangan (SAK), mencatat 4 (empat) karakteristik pokok bersifat
kualitatif yang membuat laporan keuangan berguna bagi para pemakainya, antara
lain :
A. Dapat
Dipahami (Understandability). Informasi yang disajikan harus dapat dipahami
oleh berbagai pihak yang memakai laporan keuangan. Asusmsi yang digunakan,
yakni pemakai memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan
bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan
yang wajar.
B. Relevan
(Relevance). Informasi yang disajikan harus relevan dengan kebutuhan pemakai
dalam mengambil keputusan ekonomi terhadap perusahaan, baik yang bersifat
menilai (evaluative) maupun meramalkan (predictive).
C. Keandalan
(Reliability). Informasi yang disajikan harus dapat diperbandingkan oleh
pemakai dari waktu ke waktu sehingga dapat diketahui kecenderungan (trend)
posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan
keuangan antar perusahaan.
D. Konsisten
(Consistency). Informasi yang disajikan harus menggunakan perlakuan akuntansi
yang sama untuk transaksi sejenis. Hal ini berarti perusahaan harus konsisten
dalam menerapkan standar akuntansi.
5. Unsur-Unsur
dalam Laporan Keuangan
Neraca
Neraca
atau sering disebut laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang
menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban, dan modal yang dimiliki oleh
suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
A. Aktiva
(Assets). Aktiva antara lain terdiri dari aktiva :
1) Aktiva
Lancar (Current Assets), adalah aktiva yang diperkirakan dapat direalisasikan
atau yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau digunakan hingga
habis per unitnya dalam jangka waktu 12 bulan. Contoh aktiva lancar antara lain
adalah sebagai berikut :
a) Uang
kas rekening giro bank
b) Surat
berharga (yang segera dapat dijual)
c) Deposito
jangka pendek
d) Wesel
tagih dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun
e) Piutang
usaha
f) Persediaan
barang dagang
g) Biaya
dibayar dimuka
2) Penyertaan
(Investasi). Penyertaan merupakan penyertaan modal jangka panjang kepada
perusahaan lain atau dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain. Contoh
penyertaan antara lain sebagai berikut :
a) Penyertaan
dalam bentuk saham atau obligasi
b) Aktiva
lain, seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan yang akan datang
3) Aktiva
tetap (Fixed Assets). Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan untuk
operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat satu tahun atau lebih. Contoh
aktiva tetap antara lain sebagai berikut :
a) Tanah
atau hak atas tanah
b) Bangunan
c) Mesin
d) Peralatan
dan sumber alam
e) Kendaraan
4) Aktiva
tidak berwujud (Intangible Assets), merupakan hak-hak istimewa atau posisi
menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Contoh :
a) Hak
paten
b) Hak
cipta
c) Hak
merek
d) Waralaba
(franchise)
e) Goodwill
5) Aktiva
lain-lain (Other Assets), merupakan aktiva yang tidak dapat digolongkan ke
aktiva lancar, penyertaan, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud. Contoh :
a) Aktiva
tetap yang tidak digunakan
b) Aktiva
lancar yang tidak disertakan dalam kegiatan
c) Beban-beban
yang ditangguhkan
d) Piutang
kepada pemegang saham
B. Kewajiban
(Liabilities). Kewajiban (liabilitas), yang lazim disebut hutang, adalah
pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan perusahaan di masa yang akan datang
dalam bentuk penyerahan aktiva/pemberian jasa. Kewajiban timbul dari tindakan
atau transaksi pada masa sebelumnya. Kewajiban diklarifikasikan dan disusun
berdasarkan jangka waktu/jatuh tempo pembayaran.
1) Kewajiban
lancar/jangka pendek (Short Terms Liabilities), adalah hutang yang akan
dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Idealnya, pembayaran hutang jangka
pendek harus berasal dari pemanfaatan aktiva lancar. Namun, pada kenyataannya,
banyak pula pembayaran aktiva lancar yang dilunasi melalui hutang, begitu pula
pembayaran pokok pinjaman yang dilunasi melalui penerbitan hutang yang baru.
Kewajiban lancar meliputi :
a) Hutang
usaha
b) Uang
muka pembayaran
c) Beban-beban
yang masih harus dibayar
d) Hutang
pembelian aktiva tetap atau pinjaman bank yang harus diselesaikan dalam waktu
satu tahun
2) Kewajiban
jangka panjang (Long Terms Liabilities), adalah hutang yang tidak jatuh tempo
dalam waktu satu tahun atau hutang yang umumnya tidak bisa menggunakan aktiva
lancar dalam pelunasannya. Kewajiban jangka panjang mencakup :
a) Obligasi
b) Hipotik
c) Pinjaman
gadai
3) Kewajiban
lain-lain (Others Liabilities), merupakan hutang yang tidak bisa digolongkan
kedalam kewajiban lancar atau jangka panjang. Kewajiban lain-lain mencakup :
a) Pendapatan
yang ditangguhkan (lebih satu tahun)
b) Hutang
jaminan jangka panjang
c) Hutang
kepada direksi atau perusahaan affiliasi
C. Modal
(Equity), merupakan hak pemilik dalam perusahaan. Secara teknis, modal
dipresentasikan oleh selisih antara aktiva dan kewajiban. Modal ini berasal
dari investasi pemilik (pemegang saham) dan akumulasi hasil usaha (laba/rugi)
perusahaan.
Laporan
Laba Rugi
Laporan
laba rugi adalah laporan yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam satu
periode waktu tertentu. Melalui laporan laba-rugi, pihak-pihak pemilik
kepentingan terhadap perusahaan dapat mengetahui keberhasilan maupun kegagalan
perusahaan selama satu periode.
A. Pendapatan
(Income), adalah aliran penerimaan kas atau aktiva lain yang diterima dari
konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa (usaha pokok) atau
dari aktivitas di luar usaha pokok perusahaan dalam satu periode. Pendapatan
dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu :
1) Pendapatan
usaha (operating income). Pendapatan usaha timbul dari usaha pokok perusahaan
2) Pendapatan
di luar usaha (non operating income). Pendapatn di luar usaha timbul dari
selain kegiatan usaha pokok perusahaan.
B. Beban
(Expense). Perlu dibedakan antara harga pokok (cost) dan beban (expense). Harga
pokok adalah pengorbanan ekonomis yang diperlukan untuk memperoleh barang atau
jasa. Beban (expense) merupakan biaya yang telah dimanfaatkan dalam usaha
menghasilkan pendapatan dalam satu periode. Beban dapat dikelompokkan menjadi
3(tiga), yaitu :
1) Beban
usaha (operating expense). Biaya yang dikorbankan untuk usaha utama.
2) Beban
di luar usaha (non operating expense). Biaya yang dikorbankan untuk kegiatan
bukan usaha utama.
3) Beban
lain-lain (other expense). Biaya yang dikorbankan untuk kegiatan di luar usaha
perusahaan.
Laporan
Perubahan Modal
Pada
dasarnya laporan ini memang sesederhana namanya. Laporan ini hanya menyajikan
perubahan modal perusahaan pada suatu periode tertentu. Modal yang berubah
tergantung dari laba atau rugi yang dialami oleh perusahaan pada periode yang
sama.
Laporan
Arus Kas
Laporan
arus kas perusahaan digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut.Laporan ini merupakan jembatan antara akrual
basis dan cash basis. Secara teknis, penyusun laporan ini akan
melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap akun-akun yang tidak melibatkan
kas. Laporan arus kas terbagi menjadi 3(tiga) komponen besar, yaitu :
1) Arus
kas dari kegiatan operasional
2) Arus
kas dari kegiatan investasi
3) Arus
kas dari kegiatan pendanaan
6. Konsep
Pengakuan dan Pengukuran
Konsep
pengakuan dan pengukuran terkait dengan kerangka konseptual tingkat ketiga.
Pada tingkat ketiga tersebut beberapa hal akan dibahas, antara lain :
A. Asumsi
Dasar. Struktur akuntasi dibangun oleh empat asumsi dasar, antara lain : (1)
kesatuan usaha; (2) kesinambungan usaha; (3) pengukuran nilai uang; dan (4)
periode akuntansi.
1) Asas
Kesatuan Usaha.
Pada
akuntansi keuangan, perusahaan harus dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang
terpisah dari pemiliknya. Kekayaan pemilik tidak boleh dicampur dengan kekayaan
perusahaan, demikian pula hutang modalnya.
2) Kesinambungan
usaha.
Perusahaan
dianggap meneruskan usahanya hingga beberapa periode ke depan. Hal ini akan
mempengaruhi pencatatan nilai aktiva dan kewajiban (hutang). Jika perusahaan
akan dilikuidasi dalam waktu dekat maka nilai yang tercatat atas aktiva dan
hutang adalah harga wajar atau harga pasarnya.
3) Pengukuran
nilai uang.
Uang
merupakan nilai yang digunakan dalam pencatatan aktivitas ekonomi dan merupakan
dasar yang tepat untuk pengukuran serta analisa akuntansi.
4) Periode
Akuntansi
Cara
yang paling ideal untuk menilai hasil kegiatan perusahaan adalah dengan
melakukan pengukuran tepat pada saat perusahaan akan melakukan penghentian
usaha. Namun, para pengguna laporan keuangan tidak bisa menunggu sedemikian
lama untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi
dari perusahaan perlu dibagi menjadi periode-periode tertentu.
B. Prinsip-Prinsip
Dasar Akuntansi. Pencatatan transaksi menggunakan 4(empat) prinsip akuntansi,
yaitu sebagai berikut :
1) Nilai
Historis.
Demi
keandalan atas informasi maka nilai aktiva dan kewajiban yang tercatat pada
neraca adalah sebesar nilai perolehannya atau nilai historisnya.
2) Pengakuan
pendapatan
Pendapatan
dapat diakui apabila kewajiban dari perusahaan dalam memberikan barang (jasa)
tersebut telah dilakukan dan pembayaran atas barang (jasa) yang telah diberikan
oleh perusahaan telah terealisasi atau dapat direalisasikan. Untuk beberapa
jenis usaha, terdapat metode pengakuan pendapatan khusus.
3) Penandingan
Pendapatan-Beban
Tentu
saja tidak ada yang gratis di dunia ini. Untuk setiap pendapatan yang diperoleh
maka terdapat pula beban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan demi memperoleh
pendapatan tersebut. Sebagai contoh, apabila perusahaan memproduksi dan menjual
kulkas, untuk setiap pendapatan yang dihasilkan atas penjualan kulkas tersebut
harus dicatat pula beban atas pembuatan dan pemasaran kulkas tersebut.
4) Pengungkapan
Penuh
Pengungkapan
penuh memliki maksud bahwa informasi akuntansi yang disajikan harus cukup
memadai bagi pembaca laporan keuangan untuk melakukan pengambilan keputusan.
Pengungkapan dapat dilakukan pada laporan keuangan, catatan atas laporan
keuangan, serta informasi tambahan.
C. Keterbatasan-Keterbatasan.
Beberapa keterbatasan perlu dipertimbangkan agar informasi dengan karakteristik
kualitatif memiliki manfaat, antara lain :
1) Hubungan
antara manfaat dan biaya
2) Materialitas
3) Praktik
di Industri
4) Konservatisme
7. Menerapkan
Rumus Persamaan Akuntansi
Hubungan
antara kekayaan dan hak atau klaim atas kekayaan tersebut dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan akuntansi (accounting equation), dan dirumuskan sebagai berikut
:
Aktiva
= Kewajiban + Ekuitas
|
Ekuitas
merupakan jumlah aktiva yang tetap ada setelah kewajiban perusahaan dilunasi
atau dikurangkan dari aktiva. Atas alasan demikian, ekuitas sering kali disebut
sebagai aktiva bersih (net assets). Hak atau klaim pemilik atas aktiva atau
kekayaan perusahaan adalah suatu residu atau sisa dari aktiva dikurangkan
dengan kewajiban, seperti ditunjukkan dengan persamaan akuntansi sebagai
berikut :
Aktiva
- Kewajiban = Ekuitas
|
Tujuan
perusahaan adalah meningkatkan aktiva dan ekuitas melalui pendapatan (revenues),
yakni jumlah yang diperoleh dengan menyerahkan barang dan jasa kepada para
pelanggan. Pendapatan akan selalu menambah ekuitas perusahaan karena pendapatan
menambah aktiva tetapi tidak menambah kewajiban. Sementara itu, jenis transaksi
yang mengurangi ekuitas, antara lain pengambilan pemilik atauprive (withdrawals)
dan beban-beban (expense). Pengambilan pemilik atau privemerupakan lawan
dari investasi pemilik. Beban-beban merupakan penurunan dalam ekuitas
sehubungan dengan kegiatan penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan.
Untuk
menggambarkan kasus ini, akan digunakan perusahaan jasa sebagai contoh.
Anggaplah Nona Lily mendirikan perusahaan salon kecantikan pada bulan Januari
2004 dalam bentuk perusahaan perorangan yang diberi nama Salon Lily.
Berikut adalah transaksi yang terjadi selama bulan pertama dalam suatu periode
akuntansi.
Transaksi
1
Nona
Lily menyetor modalnya Rp. 7.500.000,-. Pengaruh dari transaksi ini adalah
menambah aktiva perusahaan dalam bentuk “Kas” pada sisi kiri dan jumlah yang
sama dalam bentuk “Modal Lily”.
Aktiva
|
=
|
Ekuitas
|
Kas
|
=
|
Ekuitas
|
+
7.500,00
|
+
7.500,00
|
Transaksi
2
Salon
Lily membeli sebidang tanah untuk digunakan sebagai pembangunan kantor di masa
yang akan datang sebesar Rp. 5.000.000,- tunai. Nona Lily untuk beberapa bulan
ini akan merencanakan menyewa gedung kantor dan peralatan salon. Pembelian
sebidang tanah menambah komposisi aktiva tetapi tidak menambah total aktiva.
Akibat transaksi ini persamaan akuntansi menjadi sebagai berikut :
Aktiva
|
=
|
Ekuitas
|
||
Kas
|
+
|
Kas
|
=
|
Modal
Nona Lily
|
7.500,00
|
7.500,00
|
|||
5.000,00
|
+
|
5.000,00
|
________
|
|
2.500,00
|
+
|
5.000,00
|
=
|
7.500,00
|
8. Metode
Pencatatan Transaksi
Akuntansi
mengakui 2 (dua) buah basis pencatatan transaksi, yang kedua basis tersebut
akan mempengaruhi cara pencatatan dan juga tampilan laporan keuangan.
A. Basis
Kas (Cash Basis). Pada basis kas, segala transaksi dicatat jika terdapat kas
yang diterima atau diserahkan. Jadi, basis kas tidak mengenal hutang dan
piutang. Jika memang terjadi hutang atau piutang, tidak dilakukan pencatatan
apapun.
B. Basis
Akrual (Akrual Basis). Pada basis akrual, pendapatan dicatat saat
perusahaan memang telah menyelesaikan kewajiban dalam menyerahkan barang atau
jasa kepada pihak lain. Di samping itu, beban dicatat pada saat periode
terjadinya beban tersebut, tanpa mempedulikan apakah kas atau uang yang
diterima atau diserahkan kepada pihak lain.
Ilustrasi
Pencatatan
Perhatikan
ilustrasi berikut ini :
1. Pada
bulan Januari, PT. Sedap menyetujui untuk memberikan jasa katering selama 1
bulan kepada PT. Bangun yang ada di pedalaman Kalimantan. Nilai dari perjanjian
itu adalah senilai Rp. 500juta.
2. PT.
Sedap memiliki hubungan baik dengan para pemasok bahan baku makanannya,
sehingga PT. Sedap dapat membeli bahan baku makanan secara kredit kepada para
pemasoknya. Keseluruhan nilai bahan baku makanan yang diperlukan adalah sebesar
Rp. 350 juta
3. Pada
bulan Februari, PT. Bangun melakukan pembayaran atas jasa katering yang telah
diberikan oleh PT. Sedap. Pada bulan Februari itu pula PT. Sedap melakukan
pembayaran kepada para pemasok bahan baku makanan.
Laporan
laba-rugi PT. Sedap menurut transaksi di atas adalah sebagai berikut :
1. PT.
Sedap menggunakan basis kas
PT.
SEDAP
LAPORAN
LABA RUGI
(BASIS
KAS)
UNTUK
BULAN JANUARI DAN FEBRUARI
(dalam
ribuan rupiah)
|
|||
Januari
|
Februari
|
Total
|
|
Penerimaan
Kas
|
0
|
500.000,00
|
500.000,00
|
Pengeluaran
Kas
|
0
|
(350.000,00)
|
(350.000,00)
|
Laba
|
0
|
150.000,00
|
150.000,00
|
2. PT.
Sedap menggunakan basis akrual
PT.
SEDAP
LAPORAN
LABA RUGI
(BASIS
AKRUAL)
UNTUK
BULAN JANUARI DAN FEBRUARI
(dalam
ribuan rupiah)
|
|||
Januari
|
Februari
|
Total
|
|
Penerimaan
Kas
|
500.000,00
|
0
|
500.000,00
|
Pengeluaran
Kas
|
(350.000,00)
|
0
|
(350.000,00)
|
Laba
|
150.000,00
|
0
|
150.000,00
|
Basis
pencatatan akuntansi di atas akan mempengaruhi neraca PT. Sedap sebagai berikut
:
1. PT.
Sedap menggunakan basis kas
PT.
SEDAP
NERACA
(BASIS
KAS)
PER
31 JANUARI DAN 28 FEBRUARI 20xx
(dalam
ribuan rupiah)
|
||
Januari
|
Februari
|
|
Aktiva
|
||
Kas
|
0
|
150.000,00
|
Total
Aktiva
|
0
|
150.000,00
|
Hutang
dan Modal
|
||
Modal
Pemilik
|
0
|
150.000,00
|
Total
Hutang dan Modal
|
0
|
150.000,00
|
2. PT.
Sedap menggunakan basis akrual
PT.
SEDAP
NERACA
(BASIS
AKRUAL)
PER
31 JANUARI DAN 28 FEBRUARI 20xx
(dalam
ribuan rupiah)
|
||
Januari
|
Februari
|
|
Aktiva
|
||
Kas
|
0
|
150.000,00
|
Piutang
|
500.000,00
|
0
|
Total
Aktiva
|
500.000,00
|
150.000,00
|
Hutang
dan Modal
|
||
Hutang
|
350.000,00
|
0
|
Modal
Pemilik
|
150.000,00
|
150.000,00
|
Total
Hutang dan Modal
|
500.000,00
|
150.000,00
|
Catatan : Kas
sejumlah Rp. 150.000.000,- dihasilkan dari penerimaan kas dari PT. Bangun
sejumlah Rp. 500.000.000,- dan pengeluaran kas untuk membayar pemasok sejumlah
Rp. 350.000.000,-. Pada basis akrual, terdapat pos piutang yang mencerminkan
pemenuhan kewajiban PT. Sedap dalam menyediakan katering kepada PT. Bangun.
Selain itu juga terdapat kewajiban (hutang) yang harus dibayar oleh PT. Sedap
kepada para pemasok bahan baku makanannya. Selisih antara piutang dan hutang
adalah keuntungan yang akan dimasukkan sebagai penambah modal bagi pemilik.
Pada bulan Februari, piutang PT. Bangun telah dilunasi sehingga kas bertambah
sejumlah Rp. 500.000.000,-. Uang tersebut akan digunakan oleh PT. Sedap untuk
melakukan pembayaran kepada pemasok bahan baku makanannya sebesar Rp. 350.000.000,-.
Hal ini membuat uang kas yang tersisa di saldo kas menjadi sejumlah Rp.
150.000.000,-.
Praktik
akuntansi saat ini menggunakan basis akrual oleh karena beberapa alasan sebagai
berikut :
1. Basis
kas merendahkan nilai pendapatan dan aktiva saat perusahaan memang telah
memenuhi kewajibannya kepada pihak lain. Padahal, perusahaan memiliki hak atas
pembayaran dari pihak lain tersebut yang dinyatakan dalam kenaikan pendapatan
serta aktiva.
2. Basis
kas merendahkan nilai beban yang memang sudah seharusnya dicatat pada saat
terjadinya serta nilai hutang yang memang telah muncul.
3. Basis
kas merendahkan nilai modal pemilik dengan tidak mengakui keuntungan perusahaan
yang akan menambah modal pemilik.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pengembangan
prinsip-prinsip yang berlaku umum bertujuan untuk menjembatani kebutuhan
pemakai laporan keuangan yang beraneka ragam. Prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum dibangun menggunakan kerangka konseptual.
Kerangka
konseptual akuntansi keuangan terdiri dari tiga tingkat, yaitu : (1) tujuan
laporan keuangan; (2) karakteristik kualitatif laporan keuangan dan unsur-unsur
laporan keuangan; dan (3) konsep pengakuan dan pengukuran (asumsi,
prinsip-prinsip, dan keterbatasan).
Tujuan
laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi berkaitan dengan posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan, sehingga
bermanfaat bagi sebagian besar pembaca laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Karakteristik
kualitatif laporan keuangan terdiri dari : dapat dipahami, relevan, keandalan,
dapat diperbandingkan, dan konsisten. Unsur-unsur laporan keuangan terdiri dari
neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Struktur
dasar akuntansi keuangan dibangun berdasarkan 4 (empat) asumsi dasar, yaitu
kesatuan usaha, kesinambungan usaha, pengukuran nilai uang, dan periode
akuntansi.
Pencatatan
akuntansi menggunakan 4 (empat) prinsip akuntansi yaitu nilai historis,
pengakuan pendapatan, penandingan, dan pengungkapan penuh. Keterbatasan laporan
keuangan meliputi manfaat dan biaya, materialitas, praktik industri, dan
konservatisme.
Persamaan
akuntansi adalah aktiva = kewajiban + ekuitas. Dan metode pencatatan transaksi
akuntansi terdiri dari 2 (dua), yaitu metode basis kas dan metode basis akrual.
2. Saran
Sebelum
melakukan pencatatan transaksi akuntansi, hendaknya kita memahami terlebih
dahulu yang menjadi stuktur dasar akuntansi yang meliputi prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum, kerangka konseptual akuntansi keuangan, tujuan dan
fungsi laporan, kualitas informasi akuntansi, unsur-unsur dalam laporan
keuangan, konsep pengakuan dan pengukuran, rumus persamaan akuntansi, serta
metode pencatatan transaksi akuntansi.
DAFTAR
PUSTAKA
Nurhilalia
Fitri. 2013. Struktur Dasar Akuntansi. (Online), diakses pada tanggal 8
Juli 2014.
Akhid
Felani. 2011. Struktur Dasar Akuntansi. (Online), diakses pada tanggal 8
Juli 2014.
http://warnet178meulaboh.blogspot.com/2014/07/makalah-struktur-dasar-akuntansi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar